Minggu, 14 Oktober 2012
Bahasa Indonesia
A. Perkembangan Bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah sejarah perkembangan Bahasa Indonesia.
1. Tahun 1901: Disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuiysen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. Tahun 1908: Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie Voor De Volkslectur (Taman Bacaan Rakyat).
3. Tahun 1917: Pada tahun ini Commissie Voor De Volkslectur (Taman Bacaan Rakyat) diubah menjadi Balai Pustaka. Balai Pustaka menerbitkan buku-buku novel seperti, Siti Nurbaya dan Salah Asuhan dan buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
4. Tahun 1928: Merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kokoh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
5. Tahun 1933: Resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Ali Syahbana dan kawan-kawan.
6. Tahun Juni 1938: Dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres di Solo ini dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan kita saat itu.
7. Tahun 1945: Merupakan pula suatu masa penting. Jepang memilih bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi resmi antara pemerintah Jepang dengan rakyat Indonesia karena niat menggunakan bahasa Jepang sebagai pengganti bahasa Belanda untuk alat komunikasi tidak terlaksana. Bahasa Indonesia juga dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan dan untuk keperluan ilmu pengetahuan. Dan pada tahun ini juga ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara.
8. Tahun 1947: Diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti Ejaan Van Ophuysen yang berlaku sebelumnya.
9. Tahun 1954: Adalah juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa nasional dan ditetapkan sebagai bahasa Negara yaitu dengan diadakannya Kongres Bahasa Indonesia di Medan.
10. Tahun 1972: Presiden Republik Indonesia meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan melalui pidato kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972. Pada tahun ini juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh Indonesia.
B. Fungsi Bahasa.
Setalah kita melihat perkembangan Bahasa Indonesia, tentu saja kita ingin tahu apa sebenarnya fungsi bahasa itu. Jadi fungsi bahasa ada 4 macam, yaitu:
1. Untuk komunikasi
2. Untuk mengekspresikan diri
3. Sebagai alat integrasi
4. Sebagai alat kontrol social
C. Kedudukan Bahasa Indonesia.
a. Sebagai Bahasa Indonesia.
Kita bangga bahwa sampai sekarang ini Bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa nasional kita, karena para pahlawan kita pun sudah bersusah payah untuk memperjuangkannya. Lagi pula ada banyak kegunaaan mengapa Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional Indonesia, yaitu sebagai:
1. Identitas Nasional
2. Kebanggan Bangsa
3. Alat komunikasi
4. Pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan budaya.
b. Sebagai Bahasa Negara.
Pada 25-28 Feb 1975 telah dikemukakan bahwa kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yaitu sebagai:
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Alat pengantar dalam dunia pendidikan
3. Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
4. Pengembang kebuayaan nasional.
Sumber:
http://bacpjj.unismuh.ac.id/new/?p=43
http://d4nt0z.wordpress.com/2011/11/10/kedudukan-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-negara-dan-bahasa-nasional-beserta-fungsinya/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar